Kamis, 29 September 2011

"Uang Kei" Bandar Lokal

(nc321) Sekarang kita akan membahas tentang salah satu unsur penting yang sering ditemukan dalam permainan togel, permainan judi bola atau taruhan-taruhan lainnya baik di Internet atau darat. Namanya adalah: "kei'. Apakah itu pengertian kei? Binatang apakah itu? Buat apa ada kei seperti ini? Berikut ini adalah penjelasannya.

Uang Kei

Kei di sini bukan nama orang atau nama marga seperti John Key, Keytimu, Okei Boy (almarhum mantan petinju yang jadi buruh angkat di kampung halaman saya dulu), atau Keyshia teman chatting phone sex yang tinggal di Bandung, Pondok Indah atau Semarang. Pengertian kei di sini sebenarnya adalah semacam komisi. Dalam beberapa kasus kei ini sering disebut "odds".

Kata atau penggunaan kata "Kei" sendiri adalah sebuah istilah yang lebih dikenal dalam dunia taruhan di mana merupakan semacam komisi atau fee buat bandar atau pihak-pihak yang menjadi broker dalam transaksi permainan tersebut. Dalam dunia bisnis orang kecil uang kei ini bisa berarti: uang jalan, uang jajan, uang rokok. Buat para anggota DPR uang kei juga bisa berarti fee, success fee, komisi proyek, katabelece, uang jalan-jalan, dsb. Sedangkan buat pedagang di Glodok bisa berarti kangtau, nyiam cha, kopisui (uang ngopi), dsb. Dalam dunia percaloan SIM di Samsat atau pengadilan bisa disebut: uang rokok, uang cepat, uang lancar, jalur cepat, jalur kilat, dsb. Di restoran uang kei disebut tips, dalam bisnis franchise disebut franchise fee, dalam kasus pengadilan disebut uang perkara, dalam bisnis kartu kredit disebut iuran tahunan, dalam transaksi saham disebut uang jasa, fee broker, dsb. Banyak sekali bentuk siluman uang kei ini.

Nah, kurang lebih begitulah maksud uang kei ini. Jadi adalah munafik dan sangat keterlaluan munafiknya dan merupakan pembodohan otak manusia jika dikatakan bahwa hanya bentuk-bentuk taruhan seperti judi, togel, kasino dan bola yang dianggap haram. Anda lihat sendiri apa yang saya sebutkan di atas, bahwa kalau mau benar-benar bersih dan suci maka hilangkan juga praktek-praktek "uang kei" seperti di atas.

Kegunaan Uang Kei

Namanya saja adalah komisi maka sudah pasti gunanya untuk menghidupi pihak-pihak yang menjadi mediator atau penengah. Dalam permainan togel maka bandarlah yang menjadi mediatornya yakni mempertemukan pemain untuk bermain. Prinsipnya sama seperti broker properti, broker saham, mafia kasus, dsb. Bandar menghidupi dirinya dari uang "kei" seperti ini. Jadi Anda menang atau kalah, bandar tetap mendapatkan "kei". Makin banyak yang main maka makin besar uang "kei" ini didapatkan bandar. Jadi adalah sungguh amat terlalu bodoh jika kita berpikir dengan bermain togel, menang JP 4 angka sekian-sekian maka bisa membangkrutkan bandar. Itu omong kosong! BANDAR TIDAK BISA BANGKRUT KECUALI IKUT BERMAIN. Nanti akan kita bahas lagi soal bandar bermain.

Jika kei tidak ada dan tidak diberlakukan, maka tidak ada bisnis saham, properti, mafia kasus, calo, success fee, termasuk togel dan judi di muka bumi ini. Siapa yang mau bekerja tanpa ada hasil? Siapa yang mau bertugas menjadi bagian cuci piring atau lap meja tanpa ada penghasilan? Anda saja tidak mau apalagi bandar! Praktek mafia kasus di pengadilan atau polri juga seperti ini. Semua sudah tahu sama tahu. Jadi janganlah pernah menganggap diri lebih bersih sementara orang kecil rakyak kecil yang main togel seperti setan atau zombie yang harus diuber ditembak dengan bazokaa seperti permainan Left 4 Dead.

Jangan pernah berpikir jika Anda menang togel Rp 200 juta atau Rp 1 milyar maka bandar judi atau bandar togel akan bangkrut! Tidak! Anda menang atau kalah, bandar tetap mendapatkan bagiannya dari perputaran uang yang ada. Bandar hanya mengambil nilai keinya saja. Mari saya terangkan di bawah ini biar jelas:

Katakanlah si A adalah bandar togel. Lalu datanglah dua orang yakni si B dan C memasang togel. Si B katakanlah memasang posisi BESAR senilai Rp 1 juta, demikian juga si C memasang posisi KECIl Rp 1 juta. Kedua orang ini selalu berlawanan mungkin karena feeling yang berbeda atau pola perhitungan togel yang berbeda. Otomatis, setiap kali bukaan togel diumumkan selalu ada yang menang dan kalah bukan? Kalau bukanya KECIL maka si C yang menang, namun jika keluarnya angka BESAR maka si B yang menang. Apakah karena si B atau si C menang lalu dia bisa berkata,

"Mampus loe Randap! Gue menang!"

Apakah logis? Mari kita telusuri lagi.

Dalam permainan togel kan ada nilai kei-nya. Katakanlah untuk pasaran BESAR KECIL nilainya dalah 5%. Dengan demikian yang menang akan dibayarkan sama seperti taruhannya dan dalam contoh di atas akan dibayarkan Rp 1 juta, sedangkan jika kalah maka yang kalah harus membayar lebih plus 5% ini menjadi Rp 1.050.000. Jadi baik si B atau si C yang menang, maka si A yang adalah bandar togel hanya sebagai pihak kepercayaan untuk memuluskan permainan ini. Jadi uang Rp 1 juta hanya berpindah dari B ke C atau malah dari C ke B. Tetapi bandar selalu mendapatkan bagian Rp 50.000. Paham bukan? Bandar tidak bisa bangkrut Boss!

Jika tidak ada uang "kei" Rp 50.000 ini, lalu siapa mau jadi bandar? Emang tidak ada kerjaan? Ngurus-ngurus gitu bikin capek saja. Benar? Nah, makanya kita melihat ada begitu banyak orang berlomba-lomba menjadi bandar togel, bandar bola, bandar judi, bandar kasino, bandar IBCBett, 888Bet, 999Bet, 777Bet, 69Bet, 303Bet, BetSanaBetSini, mafia kasus, calo SIM, calo PNS, dan terakhir calo gedung olah raga SEA GAMES 2011, dsb. Uangnya coy! Tidak akan ada matinya. Makin banyak yang main makin besar penghasilannya, makin banyak yang urus kasus makin cepat kaya, makin tidak beres jalur birokrasi di negeri ini makin banyak oknum bermain.

Tidak ada orang yang mau menjadi petugas cuci piring. Tanpa bandar atau broker tidak ada yang mau main judi atau togel. Apakah si B bisa langsung bermain sama si C? Tentu riskan dan tidak akan pernah terjadi. Bagaimana jika B menang si C gak mau bayar? Atau si B kalah tetapi tidak mau bayar ke C? Jadi di sinilah fungsi peranan bandar togel, bandar judi, dan bandar-bandar lainnya dalam hidup ini. Bandar adalah jalan tengah terbaik.

Dari contoh permainan si B lawan si C di atas, bisa Anda bayangkan berapa besar pemasukan bandar togel atau bandar bola yang ada. Makin banyak yang bermain maka makin besar untung mereka hanya modal kepercayaan, fasilitas dan perangkat pendukung. Katakanlah nilai "kei"nya saja 5% dan omset sehari togel atau bola ada Rp 1 milyar. Kalikan sendiri berapa. Rp 50 juta coy! Kalikan saja dalam sebulan 30 hari total jenderal Rp 1,5 milyar. Mau kerja dan bisnis apalagi? Jadi jangan pernah anggap orang hebat atau kita menyanjung-nyanjunglah bak pahlawan kalau melihat mereka kaya raya naik mobil mewah. Siapa tahu itu uang korupsi atau uang jadi bandar gitu? Biasa-biasa sajalah. Tidak perlu diagung-agungkan seperti dewa dan tidak perlu juga dicaci maki. Namanya hidup ya begini.

Semua bidang kehidupan ada uang keinya. Jadi Anda kalah atau menang, bandar selalu untung. Apalagi ketika Anda menang seperti permainan togel di darat, Anda memberikan komisi buat bandar. Dia tambah tersenyum sampai gigi palsunya mau copot. Dia akan setiap hari mendoakan Anda menang togel. Kok bisa? Ya karena ada komisi lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Masukkan KOMENTAR atau PREDIKSI ANDA

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...